Kamis, 28 Mei 2009

Kerja Yang Bukan Sekedar “Kerja”


Kerja Yang Bukan Sekedar “Kerja

TEC_TEHNIK -
Apakah anda sudah puas dengan kerjaan sekarang? Bila tidak, mungkin anda merupakan salah satu dari orang yang selama ini merasakan kerja enak dengan segala fasilitas serta gaji (kalau bisa) besar, hanyalah sebuah impian yang sangat sulit untuk diwujudkan. Kalau memang benar seperti ini, apakah ini sudah menjadi jalan buntu bagi kita? Ternyata belum tentu.

Namun, bila anda menjalani kerja ini dengan “kenyamanan” dan merasa tidak berdaya untuk menghadapinya, apakah anda perlu menyerah begitu saja? Atau harus mencari pekerjaan lain? Banyak cara yang harus anda lakukan, namun tetap dengan pertimbangan paling realistis.

Keadaan “susah” tadi memang tidak menguntungkan, mungkin saat-saat kerja yang terjadi merupakan sesutau yang benar-benar merugikan, secara fisik dan psikis dari anda. Bahkan, ekitar 50 persen kerja yang telah anda lakukan, tidak terlalu menyenangkan. Dengan kerja 8 jam sehari, alias 40 jam seminggu namun dengan kondisi yang sekitar 50 persen tidak menyenangkan, akan merugikan.

Dengan keadaan seperti ini, akan banyak yang dirugikan. Anda mungkin akan merasa banyak kerugian, sementara perusahaan juga mengalami hal serupa. Lalu apa yang harus kita lakukan, meninggalkan pekerjaan dan menggaet yang baru, atau mungkin anda akan memperbaiki pekerjaan yang sudah ada saat ini.

Memikirkan kembali apa yang harus kita kerjakan memang perlu dilakukan. Soalnya, kerja bukanlah hanya sebuah rutinitas yang hanya mengerjakan sesuatu tanpa ada perasaan menyenangkan. Kondisi ini pasti akan berbeda ketika kita mengerjakan sesuatu dengan perasaan menyenangkan. Bahkan, saat berangkat ke tempat kerja sudah disertai dengan perasaan seperti itu, akan membuat hasil kerja kita sangat produktif.

Nah, untuk mengubah cara-cara ini memang bukan perkara gampang. Bahkan, banyak yang harus kita lakukan misalnya menganggang bahwa kerja, bukan cuma sekedar kerja, tetapi menempatkan aktifitas kita itu sebagai bagian dari kehidupan